//]]> Perbedaan Nameserver dan DNS (Domain Name System) ~ Permata Keluarga

Perbedaan Nameserver dan DNS (Domain Name System)



Perbedaan nameserver dan DNS (Domain Name System). Dalam penamaan domain, atau berbicara tentang domain, pasti kamu akan sering mendengar istilah nameserver dan DNS atau Domain Name System. Dari nama keduanya terdengar mirip, ya.

Tapi sebenarnya nameserver dan DNS merupakan hal yang berbeda, walaupun tetap saling terkait. Nah, untuk penjelasan lebih lanjut, simak artikel ini yuk!


Nameserver adalah suatu komputer atau server yang berfungsi untuk memetakan nama domain ke alamat IP komputer yang terkait. Setiap kali seseorang mengakses sebuah situs web, komputer pengguna akan mengirimkan permintaan ke name server untuk memperoleh informasi tentang alamat IP dari server hosting yang terkait dengan domain yang dimasukkan. 

Nameserver akan mencari informasi yang diminta dan mengirimkannya kembali ke komputer pengguna. Nameserver juga dapat menyimpan informasi tentang domain seperti alamat email, nama dan alamat pemilik domain, serta informasi teknis terkait dengan pengaturan domain. Selain itu, nameserver biasanya dikontrol oleh penyedia layanan hosting atau registrar domain. 

Berdasarkan jenisnya, nameserver terbagi menjadi dua, yaitu authoritative nameserver dan recursive nameserver. Apa beda keduanya?

Authorative nameserver merupakan nameserver yang menyediakan informasi tentang domain tertentu. Sedangkan recursive nameserver adalah nameserver yang membantu pengguna untuk mencari alamat IP dari domain yang dimasukkan. 

Nameserver juga memiliki peran penting dalam pengoperasian internet. Pasalnya, tanpa nameserver, pengguna akan kesulitan untuk mengakses situs web. Nameserver juga memungkinkan untuk terjadinya load balancing dan failover pada server hosting, sehingga dapat meningkatkan performa dan ketersediaan situs web.

Pengertian DNS (Domain Name System)


DNS (Domain Name System) adalah sistem yang digunakan untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang dapat dipahami oleh komputer. DNS merupakan bagian penting dari infrastruktur internet, karena tanpa DNS, pengguna internet akan kesulitan untuk mengakses situs web dengan alamat IP. 

DNS bekerja dengan cara menghubungkan nama domain seperti google.com dengan alamat IP yang terkait dengan server hosting situs web tersebut. Ketika seseorang memasukkan nama domain di browser, maka permintaan akan dikirimkan ke DNS server, yang akan mencari informasi tentang alamat IP dari server hosting yang terkait dengan domain tersebut.

 DNS server kemudian akan mengirimkan informasi tersebut kembali ke komputer pengguna, sehingga komputer tersebut dapat terhubung dengan server hosting dan mengakses situs web yang dimaksud. DNS juga dapat menyimpan informasi tentang domain seperti alamat email, nama dan alamat pemilik domain, serta informasi teknis terkait dengan pengaturan domain. 

DNS memiliki peran penting dalam keamanan internet, karena dapat digunakan untuk mencegah serangan phishing dan redirect domain. Selain itu, DNS juga memungkinkan untuk terjadinya load balancing dan failover pada server hosting, sehingga dapat meningkatkan performa dan ketersediaan situs web


Nameserver dan DNS sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda namun saling terkait. Perbedaan nameserver dan DNS terletak pada beberapa aspek, di antaranya:

1. Fungsi

Nameserver adalah server yang berfungsi menyimpan informasi tentang nama domain dan alamat IP terkait dengan domain tersebut. Selain itu, nameserver juga berfungsi untuk menjawab pertanyaan DNS (Domain Name System) dari komputer lain di internet tentang alamat IP yang terkait dengan nama domain tertentu.

Ketika seseorang mencoba mengakses situs web atau menggunakan layanan online lainnya, komputer pengguna akan meminta informasi tentang alamat IP yang terkait dengan nama domain yang dimasukkan. Pertanyaan DNS ini akan dikirim ke nameserver yang terkait dengan domain tersebut. Nameserver akan merespons dengan memberikan alamat IP yang terkait dengan domain tersebut.

Nameserver juga bertanggung jawab untuk menjaga konsistensi informasi tentang nama domain dan alamat IP yang terkait. Ketika ada perubahan pada informasi tersebut, misalnya saat domain diubah atau dihapus, nameserver akan memperbarui informasi yang tersimpan pada servernya dan memastikan bahwa informasi tersebut dapat diakses oleh pengguna internet yang membutuhkannya.

DNS adalah sistem yang memetakan nama domain menjadi alamat IP. Fungsi utama dari DNS adalah untuk menghubungkan nama domain dengan alamat IP yang sesuai, sehingga pengguna dapat mengakses situs web dan layanan online dengan mudah.

Saat input nama domain pada browser web, komputer pengguna akan membuat permintaan ke server DNS untuk mendapatkan alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut. Server DNS akan merespons dengan memberikan alamat IP yang sesuai, dan browser web akan menggunakan alamat IP tersebut untuk terhubung ke situs web yang dimaksud.

Selain itu, DNS juga berfungsi untuk mendistribusikan dan menyimpan informasi tentang nama domain dan alamat IP terkait di seluruh jaringan internet. DNS terdiri dari berbagai jenis server, seperti resolver, root server, TLD (Top Level Domain) server, authoritative nameserver, dan caching nameserver, yang bekerja bersama untuk memproses dan menjawab pertanyaan DNS dari pengguna internet.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari nameserver yaitu domain tertentu yang dikelola oleh nameserver tersebut. Nameserver hanya menyimpan informasi tentang nama domain dan alamat IP terkait yang berada dalam ruang lingkup domain yang dikelolanya.

Setiap domain di internet memiliki setidaknya dua nameserver, yaitu authoritative nameserver dan secondary nameserver. Authoritative nameserver merupakan nameserver utama yang menyimpan informasi paling lengkap tentang domain, sedangkan secondary nameserver merupakan cadangan yang berguna jika authoritative nameserver mengalami gangguan.

Setiap nameserver memiliki tanggung jawab untuk menyimpan informasi tentang nama domain dan alamat IP terkait yang berada dalam ruang lingkup domain yang dikelolanya. Ketika ada perubahan pada informasi tersebut, seperti saat domain diubah atau dihapus, nameserver akan memperbarui informasi yang tersimpan pada servernya dan memastikan bahwa informasi tersebut dapat diakses oleh pengguna internet yang membutuhkannya.

Ruang lingkup DNS adalah seluruh internet atau jaringan komputer yang terhubung ke dalamnya. Dalam ruang lingkup DNS, terdapat berbagai jenis server DNS yang bekerja bersama untuk memproses dan menjawab permintaan DNS dari pengguna internet. Berikut adalah beberapa jenis server DNS yang ada dalam ruang lingkup DNS:

Resolver

Server ini bertugas untuk memproses permintaan DNS dari komputer pengguna dan mencari informasi tentang nama domain dan alamat IP terkait.

Root server

Server ini merupakan server utama yang berada di puncak hierarki DNS, dan bertugas untuk menunjukkan ke arah server TLD (Top Level Domain) yang terkait.

TLD server

Server ini menyimpan informasi tentang nama domain yang berada dalam TLD tertentu, seperti .com, .org, .net, dll.

Authoritative nameserver

Server ini menyimpan informasi paling lengkap tentang nama domain dan alamat IP terkait yang berada dalam ruang lingkup domain tertentu.

Caching nameserver

Server ini menyimpan salinan informasi DNS yang pernah diakses sebelumnya, sehingga dapat mempercepat proses pencarian alamat IP.

3. Hierarki

Hierarki nameserver merujuk pada struktur hierarkis yang digunakan dalam sistem DNS (Domain Name System) untuk menyimpan dan menyebarkan informasi tentang nama domain dan alamat IP terkait. Struktur hierarkis ini terdiri dari beberapa tingkat dan masing-masing tingkat memiliki peran yang berbeda dalam sistem DNS.

Berikut adalah hierarki nameserver dalam urutan terbawah ke teratas:

Local nameserver

Local nameserver dapat berada di dalam jaringan atau di luar jaringan, tergantung pada konfigurasi sistem.

Root nameserver

Root nameserver merupakan server utama dalam DNS yang berada di puncak hierarki. Root nameserver menyimpan informasi tentang semua TLD (Top Level Domain) yang ada di internet.

TLD (Top Level Domain) nameserver

Setiap TLD memiliki server nameserver tersendiri, yang menyimpan informasi tentang domain yang berada dalam TLD tersebut. 

Authoritative nameserver

Setiap domain memiliki authoritative nameserver, yang bertanggung jawab untuk menyimpan informasi paling lengkap tentang domain tersebut, termasuk alamat IP dan konfigurasi lainnya.

Secondary nameserver

Secondary nameserver cadangan dari authoritative nameserver, yang berguna jika authoritative nameserver mengalami gangguan atau tidak dapat diakses. Secondary nameserver akan mengambil alih fungsi authoritative nameserver sementara waktu.

Sedangkan hierarki DNS merujuk pada struktur hierarkis yang digunakan dalam DNS untuk mengatur dan mengelola nama domain di seluruh internet. Struktur ini terdiri dari beberapa tingkat dan masing-masing tingkat memiliki peran yang berbeda dalam sistem DNS.

Berikut adalah hierarki DNS dalam urutan terbawah ke teratas:

Domain

Merupakan tingkat paling dasar dalam hierarki DNS, yang terdiri dari nama domain yang diberikan oleh pengguna atau organisasi.

Subdomain

Subdomain adalah tingkat di bawah domain utama, yang dapat digunakan untuk mengorganisir dan membedakan berbagai bagian dari situs web atau layanan online.

Top Level Domain (TLD)

Merupakan tingkat yang paling atas dalam hierarki DNS, yang terdiri dari ekstensi domain seperti .com, .org, .net, .edu, dan lainnya.

Root Domain

Selanjutnya ada root domain yang merupakan tingkat paling atas dalam hierarki DNS, yang terdiri dari setidaknya 13 server global yang menyimpan informasi tentang semua TLD yang ada di internet.

Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang perbedaan nameserver dan DNS. Secara garis besar, nameserver merupakan server yang terdapat dalam sistem DNS.








 

No comments: