Pada kehidupan masa kini untuk meraih kesuksesan seseorang harus mempunyai jiwa berusaha yang kuat, karena kita tidak cukup hanya dengan bekerja pada suatu perusahaan milik orang lain untuk meraih kesuksesan tersebut namun juga kita harus mempunyai bisnis sendiri yang bisa mendatangkan keuntungan yang besar bagi diri kita.
Dunia bisnis tidak mengenal batasan usia bagi seseorang untuk memulai seuatu karir berbisnisnya, banyak para pengusaha muda bahkan remaja yang telah berhasil dan mampu menikmati hasil bisnisnya sendiri. Jadi tidak ada salahnya jika anda menerapkan cikal bakal jiwa bisnis dalam diri anak kalian sejak usia dini. Sehingga si kecil bisa belajar bisnis sejak usia dini. Terlebih daya ingat dan daya tangkap anak-anak yang lebih cepat terhadap suatu hal yang baru pasti akan membuat diri mereka akan berkembang dengan potensi bisnis yang sangat luar biasa.
Bagi anda yang tertarik untuk memberikan pengajaran bisnis sejak usia dini bagi si kecil namun masih bingung metode apa yang harus anda terapkan, kali ini kami akan membantu anda dengan member beberapa tips beberapa hal bisa anda terapkan bagi anak untuk belajar bisnis sejak usia dini.
- Mengajarkan Konsep Uang
Konsep uang sangat penting diterapkan dalam diri seorang pebisnis. Bagaimanapun uang menjadi faktor penting jika Anda bicara bisnis. Bukan hanya cara menghitungnya, tapi juga cara menghargainya, sesedikit apapun jumlah uang itu. - Mengajarkan Untuk Selalu Ingin Tahu dan Menggali Informasi
Jika Anak ingin membeli sesuatu, beri tahu dia bahwa dia harus memiliki informasi terlebih dahulu terhadap barang yang hendak dibelinya. Misalnya, tentang jenis atau harganya. Sikap ini mengajarkan kepada anak untuk selalu berpikir kritis. Misalnya, membandingkan barang sejenis antara satu tempat dengan tempat yang lain. Dengan perbandingan informasi yang telah didapat tersebut, ajarkan proses tawar-menawar. - Mengajak Anak Melihat Lingkungan Bisnis.
Mengajak anak melihat lingkungan bisnis juga merupakan car yang ampuh. Anda tak perlu menjadi pengusaha terlebih dahulu untuk mengenalkan anak pada duani usaha. Caranya adalah mengajak anak Anda melihat berjalannya suatu bsinis. Misalnya, ke workshop teman Anda yang punya suaha kecil. Kalau perlu mintalah izin kepada teman Anda untuk menerimnya magang saat liburan. Atau, Anda bisa mengajaknya terlibat dalam bisnis Anda, seperti survey lokasi, menghadiri pembukaan franchise baru, keliling outlet dan meeting. - Memasukkan pelatihan bisnis dalam Mata Pelajaran di Sekolah.
Dunia pendidikan pun melihat bahwa menjadi pengusaha akan menjadi pilihan utama di masa depan. Karena itu sejumlah sekolah sering mengadakan “Business Day” atau “Market Day”. Pada acara tersebut, anak-anak akan dibagi menjadi beberapa tim, yang akan mulai berjualan. Barang yang ditawarkan beragam, mulai dari kue, aksesori hingga barang setengah pakai. Target konsumen adalah kakak atau adik kelas dan guru. Anak-anak boleh menerapkan berbagai macam strategi agar barang-barangnya laku terjual, mulai dari memberikan diskon 50% hingga cara pemaksaan agar membeli. Point pentingnya adalah anak diajarkan untuk berusaha dan memikirkan cara bagaimana barangnya bisa laku terjual. - Mengajarkan untuk Menggabungkan Bisnis dengan Hobi.
Bingung harus mulai dari mana untuk mengajarkan anak tentang bisnis? Mulailah dengan memperhatikan kegemaran anak Anda. Apakah dia senang membaca? Berapa banyak koleksi komiknya? Kalau cukup banayak, berilah saran agar ia menyewakan koleksinya kepada teman-temannya. Atau, mungkin perempuan Anda suka sekali dengan aksesori rambut yang lucu-lucu. Belilah buku ketrampilan membuat hiasan rambut cantik. Pujilah hasil karyanya, agar ia merasa percaya diri untuk menjual kepada teman-temannya. Langkah berikutnya, ajarkan kepada anak untuk menentukan harga. Sebagai orang tua yang bijak, katakana kepadanya agar tidak mengambil keuntungan terlalu banyak. Lalu, ajarkan dia untuk membuat laporan keuangan yang sangat sederhana, agar ia bisa bertanggung jawab terhadap setiap pemasukan dan pengeluaran. - Mengajarkan Bisnis Melalui Permainan.
Cara lain yang tak kalah menarik adalah bermain ‘monopoli’. Dalam permainan itu, anak tak sekedar bermain, namun juga menyusun strategi bisnis dan berinvestasi. Karena sifat permainan ‘monopoli’ ini adalah simulasi, maka anak bisa mengelola keuangan, membelanjakan uang, mengenal kata hutang, bahkan kerugian dalam bisnis. - Mengajarkan Prinsip Pinjam-Meminjam.
Hal penting lain adalah mengajarkan prinsip pinjam-meminjam, yakni kalau pinjam uang, harus dikembalikan. Hal ini bekaitan dengan reputasi atau nama baik, karena dasar bisnis adalah reputasi dan nama baik, bukan? Kalau anak memiliki kebiasaan meminjam uang, lalu lupa mengembalikan, maka hal tersebut bisa menjadi bahaya. Ajarkan selalu pada anak bahwa kalau memakai uang orang lain, dia harus ingat untuk mengembalikan sesuai janji.
No comments:
Post a Comment