Sangatlah sulit menemukan bos yang baik. Beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa
60 persen dari manajer adalah
manajer yang buruk. Untuk mengetahui alasan dibalik hal tersebut, terdapat beberapa penjelasan:
1.Kebanyakan bos adalah bos yang buruk karena berhasil naik
jabatan bukan sebagai orang yang memiliki kemampuan manajemen yang baik
Pemikiran bahwa orang-orang yang bekerja dengan performa maksimal
secara konstan layak untuk naik jabatan adalah pemikiran yang salah.
Kemampuan yang dimiliki oleh manajer yang baik tentu berbeda dengan
kemampuan para anggotanya. Seseorang yang memiliki kemampuan yang baik
dalam mengembangkan website belum tentu memiliki kemampuan yang baik
ketika berada di posisi yang lebih tinggi yaitu sebagai seorang manajer
yang mengatur sekelompok teknisi. Kebanyakan bos menjadi bos yang buruk
karena pada umumnya hanya dinilai melalui kemampuan teknik nya saja
bukan kemampuan manajemen.
2.Kebanyakan bos adalah bos yang buruk karena mereka terlalu “mencintai” diri sendiri
Jika tiap orang memiliki kecenderungan untuk
narciss, maka
seorang bos akan memiliki kecenderungan tersebut dengan tingkatan yang
lebih tinggi. Bos dalam kategori tersebut adalah seseorang yang ahli
memanipulasi pandangan orang-orang terhadap dirinya. Mereka adalah orang
yang memiliki kriteria tepat sebagai pemimpin – percaya diri dan
berkarisma. Pemimpin yang
narciss tentu akan menjadi masalah. Ia
akan selalu merasa bahwa dirinya benar, sensitif terhadap kritik, dan
tidak peduli dengan peringatan. Mereka tidak memiliki empati dan tidak
peduli bahwa perilaku tersebut dapat merugikan orang lain. Steve Jobs
dikenal sebagai seorang yang sering mencaci-maki dan mempermalukan
karyawan di depan umum.
3.Kebanyakan bos adalah bos yang buruk karena memenuhi kebutuhan psikologis sebagai penguasa
Kebutuhan psikologis yang tiap orang ingin penuhi adalah kebutuhan
untuk berkuasa. Kebutuhan untuk mendapatkan wewenang yang lebih besar
dalam kehidupan. Memenuhi keinginan diri manusia untuk dapat menjadi
pusat dari manusia lainnya. Keinginan untuk menjadi seorang pemimpin
yang berhak membuat keputusan penting. Anda tentu mencari sebuah
perlindungan, tujuan, dan kejelasan dari bos anda walaupun mungkin bos
anda mengatakan tidak mampu untuk memberikan hal-hal tersebut dengan
cara yang sehat dan baik untuk organisasi anda. Namun, ingat lah bahwa
seseorang yang memancarkan kualitas dan karisma sebagai pemimpin, belum
tentu merupakan bos yang baik. Mengapa hal itu bisa terjadi? Iya, karena
ia mungkin saja hanya sebagai orang yang memiliki pesona namun tidak
memiliki bahan-bahan utama sebagai seorang pemimpin di dalam dirinya.
No comments:
Post a Comment