Kebijakan pemerintah
untuk menaikkan harga BBM pada
akhirnya terealisasi juga. Harga bensin premium kini naik menjadi Rp
8.500/liter. Kenaikan harga yang signifikan tersebut tentu membuat
situasi ekonomi negeri ini semakin bergejolak. Banyak pelaku usaha di
berbagai sektor kelimpungan menghadapi kenaikan bahan bakar ini. Sektor
pangan misalnya, sudah menaikkan harga produk mereka bahkan sebelum
harga bbm resmi naik.
Namun, ditengah semua gejolak yang terjadi, terdapat beberapa sektor
yang justru tenang-tenang saja dalam menerima kenaikan harga BBM.
Sektor-sektor tersebut tidak hanya berhasil terhindar dari dampak
negatif kenaikan harga bbm namun juga, sukses untuk memiliki situasi
ekonomi yang semakin baik. Bagaimana bisa? Simak pembahasan dibawah ini
tentang sektor bisnis yang selamat dari dampak negatif kenaikan harga
BBM:
1.Industri
Jika kamu kira kinerja industri akan mendapatkan banyak pengaruh
negatif dari naiknya harga BBM, kamu salah besar. Sektor industri justru
baik-baik saja. Kenaikan memang terjadi, namun hanya sekitar 1,2%-2%
saja di bagian distribusi. Dengan jumlah presentasi yang kecil, maka
operasional produksi pun tidak terganggu. Sektor industri justru dapat
memperoleh lebih banyak pemasukan ketika harga bbm telah naik
dibandingkan sektor lainnya. Sektor industri dapat menjaga kuantitas
produksi tetap sama seperti sebelum harga bbm naik, ketika sektor
lainnya malah mengurangi produksi.
2.Pusat belanja
Kenaikan BBM diprediksi tidak akan berpengaruh banyak kepada usaha
ritel. Ritel atau pusat belanja akan tetap banyak dikunjungi masyarakat
karena memang sudah menjadi kebutuhan hidup sewajarnya. Maka., walaupun
BBM semakin mahal, minat pengunjung untuk berbelanja tidak akan menurun.
3.Transportasi umum
Kamu pasti terkejut jika sektor transportasi menjadi salah satu
sektor yang selamat dari dampak buruk kenaikan harga BBM. Ya,
transportasi umum justru diprediksi akan meraih lebih banyak keuntungan
walaupun mau tak mau menaikkan tarif angkutan. Kenaikan solar yang hanya
Rp 1.000 dipandang tidak akan membuat masyarakat enggan naik angkutan
umum. Masyarakt justru akan semakin senang dan lebih memilih naik
angkutan umum daripada kendaraan pribadi karena harga bensin yang mahal.
4.Properti
Sektor properti juga menjadi salah satu sektor yang tenang-tenang
saja karena kenaikan harga sudah lumrah terjadi di sektor ini tiap
tahunnya. Target pemasaran pun memang hanya ditujukkan kepada masyarakat
kelas menengah ke atas yang kondisi ekonominya cenderung stabil,
terlebih lagi tiap kali harga BBM naik dari tahun ke tahun. Kenaikan
harga BBM tidak terlalu mempengaruhi sektor properti karena konsumen dan
pelaku usaha sudah mengantisipasi sebelumnya.
Kenaikan harga BBM memang sebaiknya jangan dijadikan tameng untuk
menciptakan gejolak yang lebih tak terkendali di negeri ini. Baik
konsumen ataupun pelaku usaha sebaiknya mencari hal positif dibalik
naiknya harga bensin karena tentu pemerintah tak begitu saja menaikkan
harga BBM tanpa memikirkan kondisi rakyat. Pemerintah mengalihkan dana
subsidi BBM kepada dana kesejahteraan rakyat sehingga kepanikan
masyarakat pun seharusnya tidak berlangsung lama terlebih lagi untuk
para pelaku usaha. Para pelaku usaha harus siap menghadapi keadaan
apapun dalam berbisnis
No comments:
Post a Comment