Bagaimana menggunakan
hukum “Ya Kecil” ini?
Funneling
merupakan penggunaan hukum ini “Ya Kecil” untuk menciptakan “Ya Besar”.
Mendatangkan orang ke pameran mobil terlebih dahulu, mengajak test
drive secara gratis, calon pembeli diminta menyebutkan kelebihan mobil
yang dipakai bahkan menuliskan, kemudian menandatanganinya, baru diminta
untuk beli maka kemungkinan belinya akan jauh lebih besar dibanding
langsung diminta untuk beli.
Demikian juga restoran, mal, toko, fitness center, perumahan, tailor, bisa menggunakan
hukum psikologis “Ya Kecil” untuk menciptakan “Ya Besar”. Yang paling penting buatlah program sehingga calon pelanggan datang terlebih dahulu.
Misal seorang penjahit tas, punya database 3.000 orang pernah membuat
baju jas di tempat dia. Bisa digabung dengan program hukum timbal
balik, database tersebut dites terlebih dahulu, kirim dahulu surat ke
100 pelanggan dan di-follow up pakai telepon.
Pada intinya, mengucapkan terima kasih sudah menjadi
pelanggan dan sebagai ucapan terima kasih kami lampirkan dua voucher
yang masing-masing bisa ditukar Gratis dengan sebuah dasi merek dari
Italy senilai @Rp 250.000 (dasi boleh beli dari China walaupun
benar-benar merek Italy dan kualitas bagus).
Batas waktu penukaran adalah dua minggu. Dan pada waktu datang mereka
diminta beri testimonial tertulis tentang jas dari penjahit tersebut.
Kemudian setelah itu baru ditawari jas model terbaru dengan
harga spesial. Selalu tes dan ukur.
Misal dari
100 orang yang dikirimi surat ternyata 20
orang datang, masing-masing mengambil dua dasi, total biaya surat dan
40 dasi adalah Rp2,2 juta. Ternyata, dari 20 orang yang datang, lima
orang mau beli atau membuat jas @Rp5 juta. Biaya bahan plus ongkos
pembuatan jas @Rp2 juta.
Jadi keuntungan bersih Rp3 juta x 5 – (Rp2,2 juta) = Rp12.800.000.
Berarti program ini masih bisa diulangi untuk 2.900 lainnya. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment